Day 13 – Magelang – siang panas setelah keliling Balkondes, saya sudah jalan cukup jauh dari satu desa wisata ke desa lain. Matahari rasanya nempel di kepala, baju mulai lengket, dan tenggorokan kering banget. Saat itu saya cuma punya satu pikiran: harus cari yang dingin, manis, dan legit untuk balikin mood. Dari rekomendasi warga, saya akhirnya belok ke satu gerobak sederhana bernama Dawet Durian BarBar yang katanya durian-nya royal banget.
Kenapa Saya Akhirnya Belok ke Dawet Durian BarBar Magelang
Saya tipikal orang yang gampang luluh kalau sudah dengar kata “durian” dan “gula aren” dalam satu kalimat. Di Magelang, apalagi di area sekitar Balkondes, rasanya pas banget kalau ada minuman dingin yang tetap berasa tradisional. Dawet durian bukan hal baru, tapi embel-embel “BarBar” dan klaim durian royal bikin saya penasaran. Seberapa royal sih durian yang dimaksud?
Lokasinya ada di tepi jalan, jadi kalau kamu habis keliling Balkondes dan lewat area ini, cukup melipir sebentar. Bukan kedai besar, tapi justru itu yang bikin suasananya terasa apa adanya, seperti mampir ke jualan langganan orang lokal. Dari jauh sudah kelihatan jejeran cup plastik bening, es batu, dan botol gula aren yang warnanya cokelat pekat menggoda.
Ekspektasi saya sederhana: dapat satu gelas minuman durian yang benar-benar terasa durian, bukan cuma aroma. Gula arennya di kepala saya sudah saya bayangkan akan memberi rasa manis yang dalam, bukan manis “nendang” yang bikin enek. Kalau dua hal ini terpenuhi, saya sudah siap menobatkan Dawet Durian BarBar sebagai salah satu tempat ngadem favorit di Magelang.
Baca Juga : Kuliner Magelang di Borobudur
Pengalaman Menikmati Dawet Durian BarBar Magelang di Siang Panas

Begitu pesanan dawet durian saya datang, tampilan pertama sudah bikin senyum. Di bagian bawah, terlihat dawet hijau lembut dengan bentuk mungil, di atasnya campuran santan, es batu, dan potongan durian yang kelihatan cukup banyak. Warna gula aren memberi gradasi cokelat keemasan yang cantik ketika diaduk pelan.
Seruput pertama langsung mengkonfirmasi tiga hal: segar, durian-nya kerasa, dan manisnya pas. Durian yang dipakai terasa “royal” dalam arti bukan cuma topping tempelan. Teksturnya lembut, agak creamy, dengan aroma khas durian yang langsung naik ke hidung, tapi masih dalam batas wajar buat kamu yang memang suka durian. Dawetnya sendiri kenyal halus, tidak keras, dan tidak mudah hancur meski kena es.
Gula aren jadi kunci rasa. Bukan tipikal manis tajam, tapi manis yang lebih dalam dan hangat, menyatu dengan gurih lembut santan. Ketika diseruput pelan, kamu akan dapat sensasi dingin dari es, manis legit dari gula aren, kenyal dari dawet, dan creamy durian dalam satu waktu. Buat saya, ini tipe minuman yang paling pas dinikmati siang hari, ketika matahari lagi galak-galaknya dan kepala mulai berat.
Proses Pesan, Nunggu, dan Cara Penyajian
Alur pesan di sini cukup simpel. Kamu tinggal sebut mau porsi dawet durian dengan durian royal, lalu penjual akan mulai menyiapkan gelas. Dawet dituang dulu, lalu disusul campuran santan, gula aren, es batu, dan terakhir durian. Kadang penjualnya akan menambahkan sedikit lagi gula aren di bagian atas supaya tampilan lebih menggoda.
Waktu menunggu pesanan di tempat ini sekitar 5–10 menit, tergantung antrian. Saat jam ramai, kamu mungkin akan lihat beberapa pesanan sekaligus disiapkan. Buat saya, durasi tunggu ini masih masuk akal, apalagi kalau lihat cara mereka menyusun isi gelas satu per satu, bukan asal tuang.
Saya menghabiskan waktu sekitar 30–40 menit di lokasi. Sebagian waktu saya pakai untuk benar-benar menikmati satu gelas dawet durian dengan santai, sisanya untuk memperhatikan ritme pengunjung yang datang dan pergi. Ada keluarga kecil, anak muda habis motoran, sampai rombongan wisata yang turun sebentar hanya untuk minum dingin sebelum lanjut jalan.
Informasi Untuk Datang ke Dawet Durian BarBar Magelang
Biar kunjunganmu lebih enak, beberapa hal praktis ini penting buat dicatat:
- Waktu paling pas: Dawet durian ini paling nikmat dinikmati saat siang hari. Pas banget kalau kamu mampir sekitar jam makan siang atau setelahnya, ketika cuaca lagi panas-panasnya.
- Jam ramai: Dari pengamatan saya dan obrolan singkat dengan penjual, rentang jam paling ramai biasanya sekitar 13.00–16.00. Di jam ini aliran pengunjung cukup stabil, kadang sampai harus antri beberapa orang.
- Parkir motor/mobil: Untuk parkir, kamu bisa memanfaatkan area tepi jalan. Motor relatif lebih mudah cari spot parkir, sementara mobil perlu sedikit usaha lebih untuk menepi dengan aman. Intinya, tetap jaga jangan sampai mengganggu arus lalu lintas.
- Sejak kapan buka: Untuk tahun pasti sejak kapan Dawet Durian BarBar ini berdiri, saya tidak mendapatkan informasi detail. Namun dari tampilan peralatan dan cara mereka bekerja, kesannya usaha ini sudah berjalan beberapa waktu, meski mungkin belum terlalu lama. Kalau kamu tipe yang suka ngobrol, boleh coba tanya langsung ke penjual saat sepi.
Buat kamu yang lagi susun itinerary keliling Balkondes, titik ini bisa kamu bookmark sebagai tempat singgah singkat sebelum lanjut ke destinasi berikutnya.
Lihat Lokasi : Google Maps
Ngobrol Singkat dengan Penjual Dawet Durian BarBar Magelang
Saya sempat ngobrol sebentar dengan penjualnya, hanya untuk memastikan beberapa hal yang pasti juga akan kamu tanyakan kalau datang ke sini:
- Varietas durian
Kata penjual, mereka memakai durian lokal yang sedang bagus di musim itu. Jadi, varietasnya bisa berganti sesuai ketersediaan, yang penting matang dan wangi. Pendekatan seperti ini justru menarik karena menyesuaikan musim dan kualitas buah. - Manis dan es bisa diatur?
Kabar baik buat kamu yang sensitif manis: tingkat manis dan jumlah es bisa diminta sesuai selera. Kamu bisa minta gula aren sedikit saja, normal, atau agak extra. Begitu juga dengan es – bisa lebih banyak kalau kamu suka super dingin, atau dikurangi kalau mau rasa duriannya lebih menonjol. - Bisa dibawa pulang (take-away)?
Mereka menyediakan kemasan cup plastik dengan penutup sehingga aman kalau kamu mau bawa pergi. Cocok buat kamu yang mau menikmati dawet durian di perjalanan atau dibawa ke penginapan. - Pembayaran pakai QRIS?
Saat saya datang, pembayaran tunai masih jadi pilihan utama. Untuk QRIS, penjual mengatakan sudah mulai menyiapkan opsi pembayaran digital, tapi tetap lebih aman kalau kamu membawa uang cash kecil supaya prosesnya lebih cepat dan lancar.
Obrolan singkat seperti ini membantu saya lebih paham karakter tempatnya dan memudahkan saya menjelaskan ke kamu yang mungkin akan datang setelah membaca review ini.
Di Magelang dan sekitarnya, sudah mulai banyak penjual dawet durian lain yang menawarkan konsep serupa: minuman durian dingin dengan sentuhan gula aren. Namun, Dawet Durian BarBar punya beberapa hal yang menurut saya jadi pembeda halus.
Pertama, porsi durian yang terasa “royal”. Bukan hanya satu sendok kecil untuk formalitas, tapi cukup banyak untuk kamu temukan di setiap beberapa seruput. Ini penting, karena kita datang memang untuk merasakan karakter duriannya, bukan hanya es dan santan.
Kedua, penggunaan gula aren yang terasa seimbang. Di beberapa tempat, gula aren kadang terlalu dominan sampai menutup rasa lain. Di sini, manis gula aren hadir kuat tapi tidak menenggelamkan santan dan durian. Hasilnya, setiap unsur tetap punya ruang.
Ketiga, posisinya yang strategis untuk wisatawan Balkondes. Kalau kamu sedang berburu kuliner di Magelang, Dawet Durian BarBar mudah dijadikan spot singgah di tengah rute, berbeda dengan beberapa penjual lain yang perlu memutar lebih jauh dari jalur wisata.
Saya tidak akan bilang tempat lain kalah atau jelek, hanya saja Dawet Durian BarBar menawarkan paket yang cukup lengkap: rasa, porsi durian, dan lokasi yang mendukung.
Baca Juga : Mangut Beong Sehati Borobudur: Pedas Gurih buat Makan Siang Habis Sunrise
Tips Kunjungan ke Dawet Durian BarBar Magelang
Supaya pengalaman kamu di Dawet Durian BarBar terasa lebih maksimal, beberapa tips ini bisa dipertimbangkan:
- Datang di luar puncak panas sedikit
Meski enak diminum siang, saya pribadi suka datang sekitar jam 13.00–15.00. Matahari masih terik, tapi biasanya angin sudah sedikit lebih bersahabat. Kalau datang terlalu sore, kadang stok durian terbaik sudah mulai berkurang. - Atur level manis dan es sejak awal
Jangan ragu untuk bilang ke penjual, misalnya: “Mas, manisnya sedang saja ya, es-nya jangan terlalu banyak.” Dengan begitu kamu bisa menikmati durian dan gula aren dalam komposisi yang paling cocok untuk lidahmu. - Siapkan uang cash kecil
Meskipun pembayaran digital mulai umum, membawa uang tunai pecahan kecil tetap menyelamatkan banyak situasi. Proses jadi lebih cepat, apalagi kalau lagi ramai. - Cocok untuk keluarga?
Kalau kamu datang bersama keluarga, terutama yang bawa anak, bisa pesan satu gelas untuk berbagi dulu. Durian punya aroma cukup kuat, jadi untuk anak yang belum terbiasa, lebih baik dicoba sedikit-sedikit. Alternatifnya, kamu bisa minta porsi dengan durian lebih sedikit. - Jadikan sebagai pit stop keliling Balkondes
Kamu bisa susun rute: pagi keliling beberapa Balkondes, lalu berhenti sebentar di sini untuk ngadem, baru lanjut ke destinasi sore seperti Candi, spot foto, atau kembali ke penginapan.
Jadi Wajib Coba Nggak, Dawet Durian BarBar Magelang?
Buat saya pribadi, Dawet Durian BarBar Magelang masuk kategori wajib dicoba, terutama kalau kamu termasuk tim pencinta durian. Tiga hal yang bikin tempat ini layak masuk daftar singgahmu: segar, durian, royal.
Segar, karena komposisi es, santan, dan gula aren benar-benar bekerja sebagaimana mestinya di siang Magelang yang panas. Durian, karena rasa dan aromanya hadir jelas di setiap beberapa seruput, bukan sekadar pelengkap. Dan royal, karena porsi duriannya tidak pelit, membuat kamu merasa benar-benar minum dawet durian, bukan sekadar es santan manis.
Kalau suatu hari kamu sedang ada di Magelang, khususnya habis keliling Balkondes di siang hari, ada baiknya kamu sisakan sedikit ruang di perut untuk satu gelas dawet durian di sini. Bukan hanya untuk menghilangkan haus, tapi juga sebagai cara sederhana menikmati perpaduan kuliner tradisional dengan sentuhan durian yang berani.



