Menginap di Borobudur, Magelang, selama sebulan adalah keputusan terbaik yang pernah saya ambil. Niat awalnya hanya ingin mencari ketenangan dan menikmati keindahan Candi Borobudur, tapi tak disangka, petualangan saya justru berpusat di sebuah tempat yang bukan hanya tempat makan dekat Borobudur biasa: Kedai Bukit Rhema. Di sana, saya menemukan lebih dari sekadar hidangan lezat. Saya menemukan komunitas, pengalaman baru, dan kenangan yang tak terlupakan. Ga cuma nyari cafe Magelang yang sebenarnya jauh dari kecamatan Borobudur, jadi ini dia aktivitas saya sebulan disana.
Awal Juli yang Penuh Tawa: Bergabung dengan “Outing Class” Anak-Anak TK
Awal bulan, saya melihat keramaian di Kedai Bukit Rhema. Ternyata, puluhan anak-anak TK sedang mengadakan “Outing Class & Liburan Bersama”. Saya yang penasaran akhirnya ikut mengamati. Senyum polos mereka saat belajar tentang tanaman dan proses makanan sungguh menggemaskan. Mereka bertanya dengan lugunya, dan para staf dengan sabar menjawab.

Saya menyadari, tempat ini bukan sekadar cafe di Magelang yang menawarkan pemandangan indah. Di sini, nilai-nilai edukasi dan kebersamaan benar-benar ditanamkan. Melihat keceriaan mereka, saya jadi teringat masa kecil dan merasa hangat. Momen itu membuat saya berpikir, “Sepertinya bulan ini akan seru.”
Menjadi “Seniman” Sehari: Belajar Membatik Bareng Denmas Batik
Saya selalu tertarik dengan batik, tapi tak pernah punya kesempatan untuk belajar langsung. Untungnya, Kedai Bukit Rhema mengadakan kelas membatik bersama Denmas Batik. Tanpa pikir panjang, saya langsung mendaftar.

Saya diajari cara mencanting, membuat pola, dan mewarnai. Prosesnya memang butuh kesabaran ekstra, apalagi saat memegang canting yang berisi lilin panas. Namun, semangat dari peserta lain membuat saya ketularan. Kami saling membantu dan tertawa saat ada yang tidak sengaja membuat “noda”.
Pengalaman ini membuka mata saya bahwa batik bukan hanya selembar kain, tapi juga sebuah karya seni dengan proses yang rumit dan penuh makna. Saya pulang dengan selembar kain batik hasil karya saya sendiri, bangga, dan merasa telah mendapatkan pengalaman budaya yang otentik di wisata dekat Candi Borobudur.
Merasakan Kelezatan “Produk Paling Enak Sedunia”
Di pertengahan bulan, ada acara seru lagi: peluncuran produk baru yang diberi nama “Produk Paling Enak Sedunia”. Tentu saja saya penasaran dan langsung mencobanya. Nama itu ternyata bukan sekadar lelucon! Rasanya memang luar biasa. Kombinasi bahan lokal dengan sentuhan modernnya sungguh unik dan membuat saya ketagihan.

Momen itu juga membuat saya sadar bahwa Kedai Bukit Rhema tak pernah berhenti berinovasi. Mereka selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk pengunjungnya. Ini adalah alasan mengapa saya sangat merekomendasikan tempat makan dekat Borobudur ini kepada teman-teman saya.
Bersepeda Menjelajahi Desa: Petualangan “Keliling Sepeda” yang Tak Terlupakan
Ini adalah kegiatan favorit saya selama di Borobudur. Kedai Bukit Rhema mengadakan “Keliling Sepeda ke Desa Wisata” dan saya langsung mendaftar. Pagi-pagi, bersama 54 peserta lain dari Magelang dan Jogja, kami memulai perjalanan.
Ini video sunrise ketika jam 6an pagi keren banget sunrise di Gereja ayam, candi borobudur kelihatan dari sini. Coba check deh!.
Udara pagi yang sejuk, pemandangan sawah hijau yang membentang, dan sapaan ramah dari penduduk lokal membuat hati saya damai. Kami bersepeda melewati desa-desa kecil yang menawan, berhenti di beberapa titik untuk mendengarkan cerita sejarah dan berfoto. Perjalanan ini tak hanya menyehatkan, tapi juga membuka mata saya akan keindahan alam dan budaya yang tersembunyi di balik megahnya Candi Borobudur. Pengalaman ini benar-benar membuat saya merasa menjadi bagian dari lingkungan di sana, bukan hanya sekadar turis.
Pagi yang Penuh Energi: Senam Pondfit bersama Ibu-Ibu Hebat
Sebagai orang yang suka berolahraga, saya senang sekali saat tahu ada acara Senam Pondfit bersama Kelompok Wanita Sehat Magelang di Kedai Bukit Rhema. Musik yang menghentak dan gerakan yang energik membuat suasana pagi itu sangat hidup.

Meskipun bukan anggota kelompok mereka, saya disambut dengan hangat. Ibu-ibu di sana sangat ramah dan penuh semangat. Kami tertawa bersama, berolahraga bersama, dan setelahnya menikmati sarapan sehat sambil mengobrol. Rasanya seperti berkumpul bersama keluarga baru. Pengalaman ini mengukuhkan Kedai Bukit Rhema sebagai cafe di Magelang yang tidak hanya menyediakan makanan, tapi juga mendukung gaya hidup sehat dan komunitas lokal.
Penutup: Momen Tenang di Sela Keramaian
Selain acara-acara seru itu, saya juga punya momen-momen tenang. Salah satunya saat melihat rombongan dari perusahaan Jakarta yang makan siang di sana. Mereka tampak menikmati hidangan dan suasana sejuk yang kami rasakan. Momen ini menjadi bukti bahwa Kedai Bukit Rhema juga menjadi pilihan favorit untuk berbagai acara, dari yang kasual hingga formal.

Seusai semua keseruan itu, saya merasa bulan Juli saya sangat berharga. Saya datang ke Borobudur mencari ketenangan, tapi pulang membawa banyak cerita, pengalaman, dan teman baru. Kedai Bukit Rhema bukan hanya sekadar tempat, tapi sebuah ekosistem yang hidup, penuh kreativitas, dan kehangatan. Jika Anda mencari tempat makan dekat Borobudur yang menawarkan pengalaman lebih, atau ingin menjelajahi wisata dekat Candi Borobudur dengan cara yang berbeda, pastikan Anda mampir ke Kedai Bukit Rhema. Anda tidak akan menyesal! Sebelum saya tutup saya bagikan hasil foto shoot di Daun Bukit. Produk Denmas Batik terbaru. Akan ready di akhir Agustus ini.
Leave a Comment