Begitu mendarat di Semarang, Saya dan Kamu punya satu misi sederhana: berburu kuliner malam Semarang yang benar-benar bikin bahagia. Udara pesisir yang hangat, lampu kota, dan aroma bumbu dari gerobak membuat street food Semarang terasa istimewa. Malam adalah waktu terbaik untuk mencicipi aneka sate, nasi goreng babat, hingga camilan manis yang legendaris. Tenang, rute ini ramah wisatawan—tinggal pilih sesuai selera dan energi.
Baca juga : Kuliner Magelang di Borobudur

7 Kuliner Malam Semarang Populer
Catatan pengalaman: rentang harga di bawah ini adalah perkiraan wajar di lapangan untuk porsi standar, supaya Kamu dapat gambaran budgeting. Datang sedikit lebih awal pada akhir pekan karena beberapa lokasi cepat penuh.
Warung Semawis (Kawasan Pecinan) – Night Market Serba Ada – Kuliner Malam Semarang
- Kenapa wajib? Ini “taman bermain” pecinta jajanan malam. Lorong-lorong Pecinan dipenuhi tenda yang menjajakan seafood tumis, sate babi non-halal, mie keriting, lumpia goreng, dimsum, hingga jajanan tradisional.
- Menu favorit: Lumpia goreng isi rebung dan udang, sate-satean, bakmi khas, serta aneka minuman herbal hangat.
- Harga rata-rata: Rp15.000–40.000 per item.
- Jam buka: Umumnya malam hari akhir pekan dan momen tertentu; paling ramai selepas pukul 18.30.
- Suasana & kapasitas: Ramai, padat, dan fotogenik; cocok untuk wisata kuliner bergaya “nyemil keliling”.
- Tips: Bawa uang tunai kecil, datang dalam rombongan kecil agar mudah bergerak, dan siapkan daftar incaran supaya nggak kalap.
- Lokasi : google maps
Nasi Goreng Babat Pak Taman – Ikon Gurih di Kuali Besar – Kuliner Malam Semarang
- Kenapa wajib? Nasi goreng babat adalah “bahasa cinta” kuliner malam kota ini. Wok hei, bumbu rempah, dan babat empuk bikin suasana makin mantap.
- Menu favorit: Nasi goreng babat, nasi goreng pete, mi goreng babat; level pedas bisa request.
- Harga rata-rata: Rp20.000–35.000.
- Jam buka: Malam hari hingga jelang tengah malam; akhir pekan bisa lebih panjang.
- Lokasi & antrean: Di jalur yang mudah diakses; antrean bergerak cepat berkat banyaknya wajan.
- Tips: Minta babat sedikit garing untuk tekstur kontras; cocok dipadukan dengan acar segar.
- Lokasi : google maps
Tahu Gimbal Legendaris (Sekitar Taman KB – Pustaka Wilayah) – Kuliner Malam Semarang
- Kenapa wajib? Tahu gimbal adalah identitas rasa Semarang: tahu goreng, lontong, kol, telur, bakwan udang (gimbal), disiram bumbu kacang petis.
- Menu favorit: Tahu gimbal komplit, tambah lontong dan telur ceplok.
- Harga rata-rata: Rp18.000–30.000.
- Jam buka: Sore ke malam; beberapa pedagang lanjut hingga 22.00–23.00.
- Suasana: Santai ala taman kota, enak untuk makan pelan-pelan.
- Tips: Minta bumbu “tengah” jika belum terbiasa petis; tambah kerupuk biar makin crunchy.
- Lokasi : google maps
Angkringan depan Gereja Blenduk (Kota Lama) – Nostalgia di Kota Tua – Kuliner Malam Semarang
- Kenapa wajib? Sambil menikmati arsitektur kolonial malam hari, Kamu bisa ngopi dan ngemil murah meriah.
- Menu favorit: Sate-satean angkringan, nasi kucing teri/ayam suwir, gorengan hangat, kopi/teh tarik.
- Harga rata-rata: Rp5.000–15.000 per item.
- Jam buka: Menjelang malam hingga larut; paling ramai saat akhir pekan dan agenda event Kota Lama.
- Suasana & kapasitas: Tempat duduk sederhana; view bangunan heritage bikin momen santai berkesan.
- Tips: Pilih spot yang agak terang untuk foto; bawa jaket tipis karena angin malam kadang kencang.
- Lokasi : google maps
Wedang Ronde & Wedang Tahu (Sekitar Simpang Lima – Pandanaran) – Kuliner Malam Semarang

- Kenapa wajib? Minuman hangat tradisional ini idaman kala malam berangin. Wedang ronde berisi bola ketan isi kacang, kuah jahe manis, plus roti tawar; wedang tahu lembut dengan kuah jahe.
- Menu favorit: Wedang ronde komplit, wedang jahe susu, wedang tahu hangat.
- Harga rata-rata: Rp10.000–20.000.
- Jam buka: Umumnya sore–malam; beberapa gerobak bertahan hingga lewat 23.00.
- Suasana: Gerobak pinggir jalan, ramai akrab; pas untuk penutup sesi kuliner.
- Tips: Pesan tingkat pedas jahe sesuai selera; cocok dipadukan dengan cakwe hangat.
- Lokasi : google maps
Nasi Ayam Khas Semarang di Sekitar Jalan Mataram – Kuliner Malam Semarang
- Kenapa wajib? Nasi ayam Semarang berbeda dengan nasi liwet kota lain: nasi gurih, kuah opor ringan, suwiran ayam, labu siam, telur bacem, dan sambal—hangat, ringan, nyaman.
- Menu favorit: Nasi ayam komplit, tambah sate ati-ampela kecil.
- Harga rata-rata: Rp15.000–28.000.
- Jam buka: Sore hingga malam; beberapa warung berlanjut sampai stok habis.
- Suasana: Warung tenda bersih, kursi panjang; pelayanan cepat.
- Tips: Minta kuah agak banyak untuk sensasi “nyemek”; cocok untuk Kamu yang ingin makan malam tidak terlalu berat.
- Lokasi : google maps
Sate & Seafood Tenda di Sekitar Simpang Lima – Kuliner Malam Semarang
- Kenapa wajib? Area Simpang Lima adalah pusat keramaian dengan banyak tenda sate ayam/kambing, cumi bakar, kepiting saus padang, sampai kerang tumis pedas—pilihan melimpah untuk satu rombongan.
- Menu favorit: Sate kambing bumbu kecap, cumi bakar madu, kerang ijo saus pedas.
- Harga rata-rata: Sate Rp25.000–40.000/porsi; seafood bervariasi Rp25.000–60.000.
- Jam buka: Malam hingga menjelang tengah malam; akhir pekan bisa ramai hingga larut malam.
- Suasana & kapasitas: Tenda berderet; mudah cari kursi, namun antre masak bisa agak lama.
- Tips: Pesan lauk yang cepat matang (cumi/udang) jika Kamu sedang lapar berat; cek display bahan untuk kesegaran.
- Lokasi : google maps
Tips & Rekomendasi agar Kulineran Makin Lancar
- Atur rute dari paling padat: Mulai dari Simpang Lima atau Pecinan sebelum memencar ke titik lain.
- Datang awal saat akhir pekan: Banyak spot favorit kehabisan stok lebih cepat.
- Bawa uang tunai pecahan kecil: Memudahkan bayar di gerobak/warung tenda.
- Porsi sharing: Biar Kamu bisa cicip lebih banyak tempat tanpa kekenyangan.
- Tanya level pedas & bumbu: Khususnya pada menu babat dan seafood bakar.
- Pilih parkir resmi/ramai: Lebih aman dan dekat area makan.
- Siapkan tisu basah & kantong sampah kecil: Tetap nyaman dan menjaga kebersihan.
- Cek cuaca & bawa jaket tipis: Angin malam Semarang kadang cukup kencang.
- Catat jam buka fleksibel: Banyak penjual menutup saat stok habis meski belum larut.
- Jangan lupa pencuci mulut hangat: Wedang ronde atau tahu cocok jadi penutup. 
 Baca juga : 5 Bakso Malang Paling Bikin Kangen untuk Itinerary Kuliner Malang
FAQ
1) Di mana area terpadat untuk kuliner malam yang bisa ramai hingga larut malam?
Area Simpang Lima dan Pecinan (Warung Semawis) biasanya paling padat, terutama akhir pekan. Tenda-tenda di sana kerap buka lebih panjang, dan beberapa penjual melayani hingga stok habis.
2) Apa rekomendasi untuk kuliner malam terenak Semarang bagi pemula?
Mulai dari nasi goreng babat (ikon gurih), lanjut tahu gimbal (khas Semarang), dan tutup dengan wedang ronde. Tiga menu ini mewakili karakter rasa kota: gurih, manis-petis, dan hangat.
3) Bagaimana strategi hemat saat berburu street food Semarang?
Datang berdua/rombongan dan sharing porsi—lebih banyak yang bisa dicicip. Fokus pada jajanan khas lebih dulu, dan bawa uang tunai pecahan kecil untuk mempercepat transaksi.
4) Apakah ada pilihan halal dan non-halal di satu lokasi?
Ya, terutama di Warung Semawis. Jika Kamu butuh opsi halal, tanya penjual soal bahan dan alat masak. Banyak tenda halal tersedia, tinggal selektif dan perhatikan signage.
5) Kapan waktu terbaik untuk foto-foto kuliner?
Sekitar pukul 19.00–20.00 saat tenda sudah ramai tetapi belum terlalu padat. Pilih tenda yang pencahayaannya cukup dan gunakan alas kertas/kayu supaya makanan tampil fotogenik.
Malam Panjang, Rasa yang Memuaskan
Perburuan kuliner malam Semarang selalu berakhir dengan perut penuh cerita. Dari warung tenda Simpang Lima sampai street food Semarang di lorong Pecinan, setiap suapan adalah potret kehangatan kota ini. Kalau Kamu balik lagi besok, ulangi dengan rute berbeda—coba nasi ayam lebih dulu, lalu berburu seafood bakar, dan akhiri dengan wedang jahe. Selamat menikmati malam-malam lezat di Kota Atlas; simpan daftar ini, ajak partner kuliner andalanmu, dan jangan lupa berbagi rekomendasi tempat favorit versi Kamu di kolom komentar!
 

 
					
 
 