selat Solo Mbak Lies
Selat Solo

Selat Solo Mbak Lies: Siang Segar Ramah Anak di Sumber

Day 2 – Solo – Siang habis foto-foto di Taman Balekambang, saya mengajak keluarga jalan sebentar ke Sumber. Cuaca cukup hangat, jadi kami mencari menu yang segar dan ramah anak. Pilihan jatuh ke Selat Solo Mbak Lies—tempat yang sering disebut-sebut karena sausnya yang ringan dan suasana antiknya. Begitu duduk, anak langsung tertarik melihat piring-piring vintage di dinding, sementara saya membayangkan daging empuk dengan sayuran dingin dan kuah manis-gurih yang menyejukkan.

Baca Juga : Kuliner Magelang di Borobudur

selat Solo Mbak Lies
Selat Solo

Kenapa Saya Harus Mampir ke Selat Solo Mbak Lies?

Selat Solo itu “comfort food”-nya orang Solo: ringan, seimbang, dan cocok buat siang hari. Ekspektasi saya sederhana—mencari hidangan segar dengan saus yang tidak bikin eneg. Mbak Lies dikenal dengan saus segar dan nuansa antik yang fotogenik; dua hal ini relevan untuk Solo yang hangat dan penuh cerita heritage. Lokasinya di kawasan Sumber juga dekat dari Taman Balekambang, jadi secara rute nyaman sekali untuk itinerary keluarga.

Yang saya cari:

  • Kuah/saus segar yang tidak terlalu pekat, tetap ada manis-gurih khas Solo.
  • Daging sapi yang empuk dan potongannya pas untuk anak.
  • Porsi yang mudah dibagi dua, plus opsi roti panggang “teman selat”.
  • Tempat makan dengan suasana yang bikin anak betah sejenak.

Pengalaman Makan: Rasa, Tekstur, dan Alur Saji

Begitu memesan, kami menunggu sekitar 10–15 menit—waktu yang menurut saya ideal untuk jam makan siang. Selat Solo hadir dengan plating yang rapi: irisan daging sapi, kentang, wortel, selada, tomat, telur, acar, dan guyuran saus yang bening—tidak terlalu kental, tetap menyelimuti bahan-bahan dengan manis.

  • Rasa & Aftertaste: Dominan manis-gurih khas Solo, dengan sentuhan asam ringan dari acar yang “membersihkan” langit-langit. Aftertaste-nya bersih—tidak berminyak.
  • Tekstur: Daging empuk tanpa serat yang nyangkut, sayuran tetap renyah, kentang lembut. Roti panggang (jika kamu pesan) menambah variasi tekstur—permukaan kering renyah bertemu saus ringan, enak untuk “ceplok” ke kuah.
  • Suhu & Keseimbangan: Disajikan hangat suam-suam, pas untuk udara siang. Potongan sayur yang relatif segar membuat porsi terasa seimbang dan tidak bikin kantuk.
  • Porsi Anak: Porsinya bisa dibagi, dan rasanya “bersahabat”—tidak pedas, bumbu tidak tajam, sehingga anak mudah menerima.
    Lihat Lokasi : google maps

Kapan enaknya? Menurut saya paling pas siang hari. Kalau datang antara 12.00–14.00, siap-siap lebih ramai dan antre sebentar. Strategi saya: datang sedikit sebelum jam 12 agar masih dapat tempat duduk nyaman.


Informasi Praktis Buat Kamu

  • Jam ramai: 12.00–14.00 (siang hari).
  • Parkir motor/mobil: Terbatas, jadi lebih enak datang naik motor, taksi online, atau parkir agak jauh lalu jalan sedikit.
  • Sudah berdiri sejak: ±1980-an (kamu akan merasakan atmosfer klasiknya dari interior).
  • Durasi saya di lokasi: 35–45 menit (pesan–tunggu–santap santai—cukup untuk keluarga dengan anak kecil).

Ngobrol Singkat dengan Karyawan

Saya sempat tanya-tanya sebentar :

  • Daging sapi potong apa? Biasanya menggunakan potong bagian yang relatif empuk (seperti has dalam/semacamnya), diiris tipis agar cepat empuk dan mudah dikunyah anak.
  • Porsi anak ada? Ada opsi porsi lebih ringan—bisa request untuk porsi dibagi dua atau minta sayurnya lebih dominan.
  • Roti bakar include? Umumnya opsional. Bisa pesan terpisah; cocok dicocol ke saus selat.
  • Pembayaran QRIS? Tersedia; praktis kalau kamu tidak membawa uang tunai.

Catatan: detail potongan daging bisa berubah mengikuti ketersediaan harian. Jika ragu, tanya staf—mereka responsif.


Mbak Lies vs. Selat Vien’s

Keduanya sama-sama favorit di Solo, dan masing-masing punya karakter.

  • Mbak Lies: Saus terasa segar, porsi tertata, interior bernuansa antik yang fotogenik. Cocok untuk keluarga dan wisatawan yang ingin suasana “rumahan” namun cantik di kamera.
  • Selat Vien’s: Juga populer dan mudah diakses; beberapa orang menyukai konsistensi rasa dan ritme saji yang cepat saat jam sibuk.
    Lihat lokasi : google maps

Intinya: Kalau kamu mengejar nuansa antik + saus segar, Mbak Lies unggul. Jika fokusmu gerak cepat saat “maraton kuliner”, Vien’s sering jadi andalan. Keduanya tetap menyenangkan untuk dipakai “cobain berdua”—biar kamu punya pembanding.


Tips Kunjungan (Biar Makanmu Makin Lancar)

  1. Datang sebelum 12 siang untuk menghindari puncak antrean.
  2. Parkir minim—pertimbangkan ojek/taksi online atau datang dengan motor.
  3. Strategi pesan keluarga:
    • 1 porsi Selat Solo + roti panggang untuk dicocol;
    • tambahkan telur pindang jika tersedia;
    • minta porsi dibagi jika untuk anak.
  4. Komunikasikan preferensi rasa manis—kalau kamu ingin lebih netral, minta saus tidak terlalu banyak.
  5. Durasi ideal 35–45 menit: cukup untuk makan santai dan foto interior.
  6. Bawa uang elektronikQRIS memudahkan saat kasir ramai.

Detail Rasa yang Perlu Kamu Tahu

  • Manis-Gurih Khas Solo: Di Mbak Lies, manisnya hadir halus, bukan “menampar.” Gurihnya menyusul di belakang: nyaman, tidak tajam.
  • Acar sebagai Penyetel: Potongan acar menyempurnakan gigitan—memberi jeda segar di antara suap daging dan kentang.
  • Daging Empuk & Tipis: Memudahkan anak mengunyah; buat orang dewasa, ini bikin laju makan stabil tanpa perlu “berjuang” dengan serat.
  • Roti Panggang Pendamping: Tekstur kering-renyah di luar, empuk di dalam; ketika dicelup ke saus, kamu dapat keseimbangan rasa dan sensasi.

Kalau biasanya kamu cepat eneg dengan saus berkrim, varian selat di sini cenderung ringan; mulut tetap “bersih” setelah makan.


Buat Kamu yang Pertama Kali Coba Selat Solo

  • Jangan bayangkan steak. Ini hidangan salad hangat ala Jawa dengan saus manis-gurih—lebih ringan dan aromatik.
  • Irisan daging bukan porsi tebal. Karena itu teksturnya empuk dan nyaman untuk keluarga.
  • Bukan menu pedas. Aman untuk anak; kalau mau sensasi, tambahkan sedikit sambal sesuai selera.
  • Porsi seimbang. Ada sayur, kentang, telur—pas untuk siang yang butuh “tenang” sebelum lanjut jalan.

Jalur Itinerary Rekomendasi: Balekambang → Sumber

Kalau kamu siang-siang hunting foto di Taman Balekambang, lanjutkan ke Sumber untuk makan siang selat. Jaraknya bersahabat, dan durasi makan 35–45 menit cukup untuk “refuel” tanpa bikin itinerary molor. Setelah itu, kamu bisa lanjut ke area Laweyan untuk batik atau kembali ke hotel untuk istirahat.

Baca Juga : Serabi Notosuman Solo: Camilan Tipis Lembut yang Selalu Bikin Kangen


Pertanyaan yang Sering Muncul

  • Apakah harus reservasi? Umumnya tidak, tapi saat akhir pekan/peak lunch, datang lebih awal itu kunci.
  • Bisa untuk arisan kecil? Bisa, asal bukan jam puncak dan komunikasikan kebutuhan meja.
  • Ada menu selain selat? Biasanya ada pendamping seperti roti panggang, kadang camilan tradisional—cek daftar menu harian.
  • Cocok untuk wisata kuliner keluarga? Ya—rasa bersahabat, tekstur mudah, suasana antik yang “menghibur” anak.

Jadi Wajib Nggak Nih?

Wajib. Selat Solo Mbak Lies memenuhi tiga klue kunci: segar, manis–gurih yang seimbang, dan family-friendly. Ini bukan sekadar “cobain biar tahu,” tapi hidangan yang pas untuk siang Solo—memberi jeda yang ringan sebelum kamu lanjutkan perjalanan. Kalau kamu membawa anak, Selat Solo di Mbak Lies adalah solusi “siang aman”: rasa bersahabat, tekstur nyaman, dan suasana antik yang bikin makan jadi pengalaman.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

    Leave a Reply